
Saat ak SLTP kelas 1 akhirnya ak bisa pergi ke sana yang kata orang-orang udara di sana sangat dingin. jadi ak harus persiapan deh kaya kaus kaki, jaket dan celana jeans dan perlengkapan perbekalan lain. ak pergi kesana bersama pamanku yang hobby nya sama denganku "travelling" dan saat itu dy masih "single",,. Akhinya setelah naik angkutan sana-sini nyampe juga deh di mesjid puncak Bogor itu. memamng benar kata orang udara di sana sungguh digin, palagi lantai nya yang terbuat dari marmer, makin tambah dingin.
Setelah sampai di mesjid itu ak langsung shlat isya karena waktu itu sudah cukup larut, yahhh kira-kira jam 23.00 an. selesai shalat ak coba menikmati keindahan alam puncak Bogor yang sungguh indah, bintang-bintang yang berkilauan, kota Bogor yang terlihat indah dari kejauhan dengan cahaya terang-benderang. tuk ngilangin udara yang sangat dingin ak menengguk segelas wedang jahe dan makanan yang banyak di jual di sepanjang jalan dekat mesjid.
Ga terasa waktu uda nunjukin jam 1 dini hari, ak uda ngantuk banget dan akhinya kubuka perlenkapan dan bersiap tidur di mesjid itu. semakin malam udara disana malah semakin bertambah dingin. kaus kaki, celan dan jaket tebal ku pun ga mampu menahan dinginnya udara saat itu. 15 menit awal ak masih bisa tidur, tapi selanjutnya ak sama sekali ga bisa tidur, malah yang ada ak kedingina karena lantai mesjid itu sungguh terasa sampai-sampai menusuk daerah subkutanku,,,,hehehehhe
Karena ga bisa tidur, terpakasa dehh ak ngelanjutin perjalanan ke Bandung karena ga mungkin klo balik ke Krwang tempat asalku, uda malem banget dan takut ga ad angkutan. akhinya ak ga bisa tidur di mesjid itu, mesjid yang sejak SD ingin aku kunjungi dan sekedar bisa menginap tidur disana. tapi apalah daya ak ga kuat menahan dinginnya udara di sana.. lagian ak berpikir,, mesjid kan bukan untuk tidur tapi untuk ibadah,,,.. jadi ya ga pa pa klo ak bisa tidur di mesjid itu,, yang penting kan ak uda ibadah di mesjid itu,,, :-)
Hobby travelling ku tetap berlanjut hingga ak ak kelaz 3 SLTP. dulu pernah ak dan temanku pergi ke pulau Sumatera hanya untuk sekedar merasakan menginjakan kaki di tanah Sumatera,,hahhahah. aabiz itu ak balik lagi,,,hahhahah
sejak masuk di SMA hobby travelling ku mulai jarang ak lakukan lagi,,, karena di SMA jarang orang yang suka travelling hanya unutk ekspedisi atau apalah, pokonya travelling...ak ingin mencoba sekali lagi pergi ke daerah yang dulu ak ga kuat nahan dinginnya,,.. kata tmen-tmen di jateng ada kota yang namaya wonosobo di situ ada pegunungan Dieng dan disana udaranya ga beda jauh dari puncak Bogor, malah ada yang bilang lebih dingin,,. tapi ak ga mungkin pergi kesana karena ga ada temen yang bisa ak ajak tuk pergi kesana,,,,,haaahh apalah daya,,,
ga kerasa ak uda mau lulus dan ak ditawari ma guru BP tuk daftar pmdk gitu,,.. tadinya malez,, karena ak pgen masuk PTN favorit kayak UI gitu lah,,, tapi setelah kupikir lagi,, apa salahnya klo dicoba.. Guruku it nawarin Pmdk di Univ Purwokerto namanya Unsud (Uinv Negeri Jenderal Soedirman),, wahhh mana tuh pikirku,,, perasaaan ak pernah dengar nama kota itu,, tapi sesekali di berita Tv,,,heheheh
yaudalah,, ga pa pa ,.. akhirnya ak ikutan daftar Pmdk dengan jurusan Fk di Unsud. sekitar 2 bulanan setelah itu,, ak dapat surat dari guru BP katanya sih ak lulus seleksi tahap pertama tapi kudu seleksi lagi,, padahal 3 mingguan lagi uda mau SPMB,,, maikn bingung de gw,,,,,haaahhhhh.. kirain uda ga lolos tuh pmdk,,, ternyata suratnya yang datang ke sekolahku telat ampe 2 mingguan lebih..
yaudah de,, ak terima dan harus ngikutin seleksi tahap 2... dan terpaksa ak harus ke kota Purwokerti itu karena memang test nya di sana,,,hehheh.
dan ternyata Prwokerto ini merupakan daerah dataran tinggi yang dket ma gunung slamet,,, jadi udara di sana cukup dingin juga,, mirip - mirip puncak bogor gitu deh,,, palagi kawasan yang namanya "Baturaden".. bisa dibilang kawasan "puncak nya" Bogor deh,,.
setelah itu,, ak pun alhamdulilah dinyatakan lulus seleksi tahap 2 dan masuk deh ak di Unisud ini d jurusan Fk nya,,... Alhamdulilah,, biar kata ga bisa nyoba Spmb dan ga jadi masuk UI,,, biarinlah ,,,munkin ini emang jalanku,,, dan jalan Kebesaran Alllah,.
sekarang ak uda semester 4 di Fk unsud ini,,, dan ternyata pekerti ini dket ma wonosobo yang dulu sma ak pengin kesana,,,,..haaahahahahhah
tapi sesekali ak ttep ngelakuin hobby travelling ku in,, yaaaa di kawasan jateng gitu deh,, ,, tapi sayangnya blum sempet ke Dieng kawasan yang dingin itu,,, tapi ak rencana liburan semester klo bisa ak harus Dieng,,,, ?????? kenapa???
Karena di Dieng selain bisa menikmati keindahan alam dan udara di sana juga terdapat bukti kekuasaan dan kebesaran Allah "tepatnya ada sebuah Desa Legetang Dukuh yang Hilang" lalu kenapa Desa itu bisa Hilang??????
oke,, kita akan bahas nih,,,
Legetang Dukuh yang Hilang, Sebuah Tanda Kebesaran Allah
Dari : Den Mas Ary Bratawan, 17 April 2002.
Kisah ini sudah lama, tetapi banyak yang belum mengetahuinya. Kisah ini hendaknya menjadi ibroh, bahwa apabila suatu daerah bermaksiat semua, bisa jadi Allah akan mengazabnya secara langsung.
"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang dilangit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?" (QS Al Mulk 67: 16).
Dukuh Legetang adalah sebuah daerah di lembah pegunungan Dieng, sekitar 2 km ke utara dari kompleks pariwisata Dieng Kabupaten Banjarnegara. Dahulunya masyarakat dukuh Legetang adalah petani-petani yang sukses sehingga kaya. Berbagai kesuksesan duniawi yang berhubungan dengan pertanian menghiasi dukuh Legetang. Misalnya apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka panen berlimpah. Kualitas buah/sayur yang dihasilkan juga lebih dari yang lain. Namun barangkali ini merupakan "istidraj" (disesatkan Allah dengan cara diberi rizqi yang banyak dan orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan). Masyarakat dukuh Legetang umumnya ahli maksiat dan bukan ahli bersyukur. Perjudian disana merajalela, begitu pula minum-minuman keras (yang sangat cocok untuk daerah dingin). Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger (sebuah kesenian yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan). Anak yang kawin sama ibunya dan beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh Legetang.
Alkisah pada suatu malam turun hujan yang lebat dan masyarakat Legetang sedang tenggelam dalam kemaksiatan. Tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara "buum", seperti suara benda yang teramat berat berjatuhan.
Pagi harinya masyarakat disekitar dukuh Legetang yang penasaran dengan suara yang amat keras itu menyaksikan bahwa Gunung Pengamun-amun sudah terbelah (bahasa jawanya: tompal), dan belahannya itu ditimbunkan ke dukuh Legetang. Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah itu bukan hanya rata dengan tanah, tetapi menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan dieng...
Seandainya gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu hanya akan menimpa dibawahnya. Akan tetapi kejadian ini bukan longsornya gunung. Antara dukuh Legetang dan gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang. Siapa yang mampu mengangkat separo gunung itu kalau bukan Allah?
Kini diatas bukit bekas dukuh Legetang dibuat tugu peringatan. Ditugu tersebut ditulis dengan plat logam:
"TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955"
Allah Maha Besar
Jika Anda dari daerah Dieng menuju ke arah (bekas) dukuh Legatang maka akan melewati sebuah desa bernama Pakisan. Sepanjang jalan itu Anda mungkin akan heran melihat wanita-wanitanya banyak yang memakai jilbab panjang dan atau cadar. Memang sejak dulu masyarakat Pakisan itu masyarakat yang agamis, bertolak belakang dengan dukuh Legetang, tetangga desanya yang penuh dengan kemaksiatan.
Ketika kajian triwulan Forum Komunikasi Ahlussunnah wal Jamaah Kabupaten Banjarnegara bertempat di Pakisan, maka masyarakat Pakisan berduyun-duyun ke masjid untuk mendengarkan kajian dari Ustadz Muhammad As Sewed. Ya, hampir semua masyarakat Pakisan aktif mengikuti kajian dan da'wah salaf. Alhamdulillah. Wallahu a'lam bisshawab.
NB: Up date 1 Syawal 1422 H, 16 Desember 2001. Scaner dari Komputer pribadi, insya Allah bebas virus. Dikirim lewat email berbeda supaya mudah mendownloadnya.
2 komentar:
Wah, asyik tuh travellingnya..
Salam kenal dari blogachmad.blogspot.com
dasar Pak Ustadzzzzz
Posting Komentar