SWOT analisis memiliki tiga tahapan :
1. tahap 1 --> tahapan yang berpedoman kepada Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) yang memiliki 2 indikator yakni indikator Performance (penampilan) dan Indikator Importance (kepentingan). kedua indikator tesebut kemudian dinilai berdasarkan baik atau buruk penampilan dan penting atau tidak penting penampilan.
2. tahap 2 --> berpedoman kepada adanya Opportunity (kesempatan). indikator yang dinilai adalah attractiveness (daya tarik) dan success probability (kemungkinan keberhasilan). Keduanya dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya kedua indikator tersebut.
3. tahap 3 --> berpedoman kepada Threatmen (ancaman). indikator yang dinilai adalah probability of occurance (kemungkinan munculnya hambatan) dan seriousness (keseriusan hambatan).
skg ada juga SWOT analisis dalam manajemen umat moslem,,,,, Penasaran?????mau tau,,,, nih kita liat bareng-bareng :
Strength
1. Keyakinan yang kuat akan janji Allah
Bahwa Allah akan menolong umat-Nya yang menolong agama-Nya
(Q.S: 47: 7). Hal ini menjadi suatu motivator awal untuk tetap eksis di jalan dakwah.
2. Solidaritas (ukhuwah) yang erat
Bahwa amal jama’i merupakan suatu keharusan sudah dapat dipahami secara umum oleh pengurus. Maka, terikatnya pengurus baik emosional maupun batin merupakan salah satu pilar utama berjalannya suatu organisasi agar tak karam ketika badai menerpa.
3. Kecerdasan intelektual yang memadai
Merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat 28 yang terkenal dengan diraihnya nilai akademik yang tinggi.
4. Kader dakwah sebagai motor penggerak hampir setiap unsur-unsur sekolah.
Dipegangnya beberapa organisasi ekstra maupun intra oleh kader dakwah sehingga sedikit banyak mempengaruhi jalannya organisasi tersebut
5. Tsaqofah Islam yang luas
Weakness
1. Visi misi yang kabur.
Adanya beberapa pengurus yang masih belum sepenuhnya memahami hakikat keberadaannya di organisasi ini.
2. Ghirah sebagai pengobar yang masih redup
Belum jelasnya visi misi menjadikan belum munculnya suluh pengobar semangat agar selanjutnya dapat sepenuh hati menjalankan amanah.
3. Koordinasi sebagai jembatan yang masih rapuh.
Acapkali menjadi akar berbagai masalah yang timbul dalam menjalankan program.
4. Menurunnya prestasi akademik
5. Perizinan Orang tua
Kerikil yang belum mampu diatasi sebab menjadi sebuah dilemma tersendiri bagi pengurus.
6. Minimnya ahli yang berpengalaman di bidangnya.
Menjadikan ditemuinya hambatan ketika pembagian tugas, sebab peran hanya berputar di satu tempat.
1. Situasi dan kondisi sekolah yang kondusif
2. Alumni sebagai motor, motivator, dan konektor di belakang layar
Adanya dukungan yang kuat dari alumni secara terorganisir sehingga tercipta sinergi yang kuat antar komponen dakwah.
3. Fasilitas sekolah yang mendukung
Threaten
1. Misionaris
Misi tersembunyi para nonmuslim perlu diwaspadai sebab gerak mereka pelan namun pasti
2. Kekeliruan paradigma mengenai Rohis
Salam,,,,,,.
(iwan_des0009@yahoo.com)
1 komentar:
aslm
wan, mumet aku..
Posting Komentar